Langsung ke konten utama

Donor Darah


Donor Darah

Masih banyak orang yang takut untuk mendonorkan darahnya, entah itu takut dengan jarumnya atau takut jika dengan diambilnya darah dari dalam tubuh maka akan berpengaruh terhadap tubuhnya itu sendiri. Bahkan ketakutan ini tidak hanya menyerang si calon pendonor, tapi juga dapat menyerang orang tua pendonor.
Alasan-alasan takut untuk donor darah itu SANGAT SALAH !!!! kenapa ???
Karena sebenarnya donor darah memiliki banyak manfaat, yang jauh lebih banyak dari hanya sekedar rasa sakit yang ditimbulkan oleh jarum. Berikut akan dijelaskan seluk-beluk mengenai donor darah J

Apa itu Donor Darah ???
Donor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah untuk kemudian dipakai pada transfusi darah.

Apa keuntungan Donor Darah ?
  1. Ketika seseorang menyumbangkan darah, sumsum tulangnya dirangsang untuk menghasilkan sel darah merah baru. Ini akan membuat organ pembentuk darah kita untuk berfungsi lebih efektif dan sel-sel aktif.
  2. Seorang dokter akan memeriksa calon donor yang mengajukan diri pada prosedur secara gratis. Dia akan juga tahu golongan darahnya dan tahu apakah dia menderita anemia atau tidak. Donor akan diberi tahu mengenai penyakit dilihat dalam darah sebagai hasil dari tes skrining.
  3. Menjaga kesehatan jantung, saat kita rutin mendonorkan darah, maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil. Ini artinya menurunkan resiko penyakit jantung.
  4. Membantu penurunan berat tubuh, menjadi donor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Dengan memberikan sekitar 450 ml darah, akan membantu proses pembakaran kalori kira – kira 650. Eits … jangan salah bisa membuat pinggang kita ramping loh  
  5. Mendapatkan kesehatan psikologis, menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada sahabat kita yang membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis.
  6. Mendeteksi penyakit serius, tiap kali kita ingin mendonorkan darah, prosedur standarnya adalah darah kita akan diperiksa terlebih dahulu sehingga kita bisa mengetahui apakah kita memiliki penyakit serius atau tidak seperti HIV, hepatitis, siphilis, malaria. Bagi yang menerima darah, ini adalah informasi penting agar tidak tertular penyakit serius tersebut. Sedangkan untuk si pendonor, ini adalah RAMBU PERINGATAN agar kita lebih mencintai tubuh kita sendiri 
  7. Menyeimbangkan kadar zat besi dalam tubuh
    Salah satu manfaat kesehatan donor darah adalah menyeimbangkan kadar zat besi di dalam tubuh. Menurut penelitian, banyak orang yang mengonsumsi sayuran dan buahan untuk menyeimbangkan zat besi tubuh mereka. Namun dengan donor darah, zat besi dalam tubuh akan seimbang. 
  8. Mengurangi risiko kanker
    Beberapa medis melakukan penelitian terkait donor darah. Hasilnya, dengan donor darah, tingkat zat besi dalam tubuh mengurangi perkembangan gejala kanker. Selain itu, kanker usus besar, paru-paru, hati, dan kanker tenggorokan dapat terhindar dengan kita malakukan donor danar.
  9. Mengurangi kolesterol
    Sel darah dalam tubuh mengandung kolesterol. Kolesterol baik dan buruk terdapat di dalam sel darah merah. Salah satu manfaat donor darah adalah mengurangi kadar kolesterol dalam darah.
  10. Mengontrol tekanan darah tinggi
    Ini merupakan salah satu manfaat donor darah yang paling penting untuk kesehatan tubuh kita. Pasalnya, jika menyumbangkan darah, volume darah menjadi seimbang. Hal ini dapat mencegah peningkatan tekanan darah. Jadi, apalagi yang Anda takutkan untuk berdonor darah?
    (tty)

Syarat Pendonor Darah
   1.      Usia 18-60 tahun
   2.      Berat minimal 45 kg
   3.      Suhu oral tidak boleh melebihi 37,5 αΆ›C
   4.      Nadi antara 48 - 100 per menit
   5.      Tekanan darah – di bawah kebijaksanaan petugas medis
   6.      Hemoglobin tidak boleh kurang dari 12,5 gr%
   7.      Tidur malam sebelum donor darah harus cukup minimal 5 jam.
   8.      Sudah sarapan / makan.
   9.      Persyaratan Medis 

Syarat Medis
Para penderita penyakit di bawah ini tidak pernah dianjurkan untuk mendonor :
  • Penyakit paru aktif
  • Serangan demam rematik
  • Penyakit kardiovaskular
  • Penyakit ginjal
  • Reaksi alergi yang sedang kambuh
  • Kanker
  • Filiariasis (penyakit kaki gajah)
  • HIV/AIDS
  • Diabetes bawah oral hipoglikemik insulin dan obat-obatan
  • Asma dalam waktu dua bulan terakhir serangan
  • Sawan, epilepsi atau penyakit mental lainnya
  • Eksim, dermatitis kronis atau rutin dan kambuh
  • Ulkus/tukak lambung akut dalam dua tahun terakhir
  • Penyakit kulit kronis
  • Sifilis & penyakit menular seksual lainnya
  • Hepatitis B, Ikterus (sakit kuning)
  • Malaria – orang yang telah malaria tiga tahun lalu, tetapi tanpa kekambuhan bisa mendonorkan darah
Juga dengan kondisi-kondisi medis di bawah ini :
  1. Penerima transfusi darah atau plasma yang telah menerima transfusi darah dalam enam bulan terakhir tidak dapat memberikan darah
  2. Orang yang memiliki penyakit serius dalam tiga bulan terakhir
  3. Pekerjaan yang berbahaya – orang yang mengoperasikan alat berat seperti mesin berat, derek, bus, kereta api atau terlibat dalam pekerjaan yang sama, berbahaya bagi diri mereka sendiri dapat memberikan darah, tetapi seharusnya tidak melanjutkan pekerjaan mereka selama paling sedikit lima jam setelah donasi
  4. Obat-obatan & Alkohol – di bawah kebijaksanaan petugas medis
  5. Jarak penyumbangan darah : 2,5 - 3 bulan ( maksimal 5 kali /tahun )
  6. Dapat donor : 12 bulan setelah mendapat vaksinasi Rabies dan Hepatitis B, 4 minggu setelah imunisasi Rubella, 2 minggu setelah Immmunisasi polio, Varisella, MUMPS, Yellow fever.
  7. Dapat donor : 3 hari setelah minum obat mengandung aspirin, 12 bulan setelah pengobatan siphylis, GO
  8. Dapat donor 3 hari setelah pencabutan gigi, 6 bulan setelah operasi kecil, 12 bulan setelah operasi besar.
  9. Dapat donor 12 bulan setelah di tatto, ditindik, di tusuk jarum.
  10. Kulit lengan donor didaerah tempat penyadapan harus sehat tanpa kelainan

Selama melakukan donor :
1.      Kenakan pakaian dengan lengan yang dapat dinaikkan ke atas siku.
2.      Biarkan petugas donor darah lengan mana yang disukai untuk diambil darahnya dan tunjukkan setiap pembuluh darah yang telah digunakan untuk mengambil darah dengan baik.
3.      Tenang, dengarkan musik, berbicara dengan donor lain atau membaca selama proses donor
4.      Luangkan waktu untuk menikmati makanan ringan dan minuman di area minuman segera setelah donor selesai
Setelah melakukan donor :
1.      Minum banyak cairan selama 24-48 jam berikutnya untuk mengisi setiap cairan yang terambil.
2.      Hindari aktivitas fisik berat atau angkat berat selama sekitar lima jam setelah donasi.
3.      Jika kepala terasa ringan, berbaringlah dengan kaki ditinggikan sampai perasaan itu hilang.
4.      Jika pendarahan terjadi setelah perban dilepas, tekan titik bekas jarum dan angkatlah tangan selama 3-5 menit. Jika perdarahan atau memar terjadi di bawah kulit, lakukan kompres dingin ke daerah tersebut secara berkala selama 24 jam pertama.
5.      Nikmati perasaan baik yang muncul karena mengetahui bahwa Anda mungkin telah menyelamatkan tiga nyawa.

(…..dari berbagai sumber) copywriter by Anisa Cathy

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Physioterapy Specialist ???

Physioterapy Specialist ??? Jika mindsed masyarakat tentang fisioterapis adalah “tukang pijat”, okey tenangin dulu shaaay tarik napas .... gausah pakai hati. Yang paling penting adalah bagaimana kita bisa menjelaskan dan PDKT sama pasien jadi tidak ada lagi kesalah pahaman tentang profesi kita. Kalau di postingan sebelumnya kita sudah kenalan sama fisioterapi, sekarang kita akan mengenal lebih dekat lagi tentang spesialisasi atau peminatan fisioterapi. Nahlo fisioterapi juga ada spesialisnya, udah macam dokter aja yaa...hehe Sekolah fisioterapi yang ada di Indonesia memang belum sampai di tahap spesialis, tapi spesialisasi di profesi fisioterapi sudah mulai dikenal sejak beberapa tahun terakhir, dikarenakan banyaknya ruang lingkup dan heterogenisasi pasien fisioterapi terutama di rumah sakit. Biasanya yang menuju ke spesialis adalah beberapa fisioterapis yang memiliki klinik mandiri atau yang bekerja di Rumah sakit khusus, misalnya klinik pediatri, klinik stroke, atau

Hymen "Selaput Dara"

Hymen atau Selaput Dara Setiap gadis tidak dilahirkan dengan selaput dara yang serupa. Ada berbagai jenis selaput dara di kalangan gadis. Ada juga gadis yang dilahirkan tanpa selaput dara dan ada juga yang mempunyai selaput dara yang sukar ditembus dan mungkin perlu beberapa hari atau berkali-kali hubungan seksual untuk benar-benar menembusnya. Hymen atau selaput dara adalah suatu lipatan selaput lendir yang menutupi pintu vagina (introitus vagina). Biasanya berbentuk bulat sebagaimana bentuk vagina, tetapi adaj uga yang seperti bulan sabit (bentuk semilunar), bahkan ada yang mempunyai septum (pemisah). Lubang selaput dara yang masih utuh (tidakterkoyak) umumnya hanya dilalui oleh jari kelingking. Pada bayi, kondisi selaput dara cenderung besar dan tebal. Tetapi semakin bayi itu membesar, jaringan selaput dara akan menipis, lebar dan terbuka. Namun begitu, terdapat juga segelintir wanita dilahirkan tanpa selaput dara. Selaput ini ada bermacam-macam bentuk.

Keamanan Obat pada Ibu Hamil

Keamanan Obat pada Ibu Hamil             Menurut United States Food and Drug Administration (FDA), Badan Pengawas Obat dan Makanan di Amerika, atas dasar keamanannya terhadap kehamilan atau resiko terhadap sistem reproduksi dan efek samping yang dapat di timbulkan serta perbandingan besarnya resiko dengan manfaat yang diharapkan, obat-obatan dapat dikelompokkan ke dalam 5 kategori, yaitu A, B, C, D dan kategori X. Obat dengan kategori D, X dan C mungkin memiliki resiko hamper sama, tetapi berbeda dalam besarnya perbandingan resiko dengan manfaat yang diharapkan. Kategori A             Studi terkontrol terhadap obat kelompok ini pada wanita hamil tidak memperlihatkan adanya   resiko terhadap janin pada kehamilan trimester1 dan selanjutnya. Kategori B             Studi terkontrol terhadap obat kelompok ini terhadap sistem reproduksi binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol terhadap obat kelompok ini pada wani